Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri) dan Menteri Investasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani (kanan) tiba di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (4/9/2025) untuk mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. ANTARA/Andi Firdaus.
“(Perizinan) sudah hampir selesai, tinggal kami terima saja, paralel sudah berjalan 3 bulan sampai dengan 6 bulan akan selesai perizinan, 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun pembangunan akan selesai. Boleh dicatat, (terhitung) mulai dari hari ini,”
Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan perizinan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), yang merupakan proyek strategis nasional, segera rampung, dan seiring dengan itu pembangunan pembangkit ditargetkan selesai dalam periode 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun.
Zulhas melanjutkan urusan pembiayaan dan kerja sama investasinya nanti akan dikerjakan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang merupakan sovereign wealth fund Indonesia.
"(Perizinan) sudah hampir selesai, tinggal kami terima saja, paralel sudah berjalan 3 bulan sampai dengan 6 bulan akan selesai perizinan, 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun pembangunan akan selesai. Boleh dicatat, (terhitung) mulai dari hari ini," kata Zulhas, sapaan populer Zulkifli, saat ditemui setelah rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan beberapa menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis.
Target lainnya, Zulhas melanjutkan PLTSa di 33 provinsi itu selesai dibangun dalam waktu 2 tahun.
Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyebut peraturan pemerintah (PP) untuk pembangunan PLTSa di 33 provinsi akan segera rampung.
Baca juga: Zulhas: Perpres terkait PLTSa segera terbit
Baca juga: KLH: Butuh investasi Rp300 triliun demi pengelolaan sampah 100 persen
"Kita akan launching untuk prosesnya. Nanti ada 33 titik, tetapi yang akan kita mulai di Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, dan Surabaya," kata Rosan menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis.
Rosan melanjutkan di Jakarta PLTSa dibangun di empat lokasi.
"(Kami) akan melakukan tender secara terbuka, transparan sehingga harapannya sebelum akhir tahun ini bisa mulai proses," ujar Rosan.
Terkait kerja sama investasinya, Rosan menyebut itu terbuka untuk seluruh kalangan.
"Terbuka, investornya (bisa) siapa saja, tetapi kita sudah menentukan standardisasinya, dan juga semuanya sudah jauh lebih jelas dari segi pricing juga satu harga, 20 sen. Jadi, tidak ada negosiasi lagi, harga sudah jelas 20 sen," sambung Rosan.
Pembangunan PLTSa di 33 provinsi merupakan strategi pemerintah untuk mengatasi timbunan sampah yang menggunung di berbagai daerah, terutama di sejumlah tempat pembuangan akhir (TPA) yang telah kelebihan kapasitas.
Proyek pembangunan 33 PLTSa itu merupakan kelanjutan dari pembangunan 12 PLTSa yang telah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya. Walaupun demikian, hingga saat ini baru ada dua PLTSa yang beroperasi penuh, yaitu PLTSa Putri Cempo di Surakarta, Jawa Tengah, dan PLTSa Benowo di Surabaya, Jawa Timur.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi FirdausEditor: Agus Setiawan Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.